Jakarta - Timnas Indonesia U-19 telah berhasil lolos ke putaran final piala AFC Cup U19 tahun depan di Myanmar, namun kesuksesan itu tidak lepas dari kesabaran, keikhlasan dan profesionalitas dari coach Indra Sjafri. Indra Sjafri merupakan teladan yang dapat ditiru para pelatih lain, namun semua itu tidak dapat didapat dengan sendirinya tapi butuh perjuangan dan kerja keras. Mari kita lihat perjuangan coach Indra Sjafri demi bangsa ini sebagai berikut.
Hanya
keikhlasan
yang menjadi modal utama Indra
Sjafri
untuk melatih Timnas Indonesia
U-19.
Indra pun tak memikirkan bayaran
dari
negara.
Pelatih bertangan dingin itu berhasil
membawa nama Indonesia ke puncak
Asia.
Bulan September lalu, Indra berhasil
membawa Garuda Muda menjuarai
Piala
AFF U-19. Teranyar, dia sukses
meloloskan
Indonesia ke putaran final Piala AFC
U-19 di
Myanmar, tahun depan.
Kegemilangan Garuda Muda
merupakan
inisiatif Indra mencari pemain-
pemain
berbakat di seluruh penjuru
Indonesia.
Namun sayangnya, pengabdian
mantan
pemain PSP Padang itu belum bisa
mendapat apresiasi dari negara
ataupun
PSSI.
Meski demikian, Indra mengaku tidak
memikirkan pemberian bonus dari
negara.
Dia mengaku ikhlas memberikan
semuanya
kepada negara.
"Saya tidak ingin bernegosiasi
dengan
negara. Saya serahkan semua kepada
negara. Masa, orang yang sudah
berprestasi untuk negara tidak
mendapat
apresiasi," imbuh Indra kepada
wartawan
di Hotel Sultan, Minggu (12/10/2013).
"Saat melakukan seleksi pemain
selama
tujuh bulan saya tidak dibayar. Pas
dapat
satu tahun kontrak juga belum
dibayar.
Tapi saya ikhlas menjalankannya
demi
negara," lanjut dia.
"Rezeki itu tidak bisa ditebak-tebak.
Buktinya, tadi pagi saya lihat di
televisi ada
seorang ustadz yang berniat
memberangkatkan semua anggota tim
ini
naik haji. Kalau benar, itu bagus.
Nanti kami
semua sujud di Mekkah biar bisa
menjadi
juara Piala AFC di Myanmar," dia
memungkasi.
0 komentar:
Post a Comment