Dibalik kesuksesan timnas Indonesia U-19 - Kali ini kita kembali lagi ke timnas U-19, setelah pada postingan sebelumnya saya membahas tentang android.
Kita semua tau bahwa kesuksesan yang diraih timnas Indonesia U-19 tidaklah instan tetapi memerlukan perjuangan dan usaha keras. Perjuangan itu dimulai dengan kualifikasi piala asia U-16 beberapa tahun lalu namun pada saat itu tim asuhab Indra Sjafrie gagal melaju ke putaran final dengan hanya bertengger di peringkat 3 klasemem akhir. Setelah itu coach Indra melakukan pencarian pemain ke seluruh pelosok negeri dan hasilnya timnas kita berhasil meraih juara HKFA Hongkong dua kali berturut-turut masing-masing pada tahun 2012 dan awal tahun 2013, selanjutnya berhasil meraih piala AFF di Sidoarjo dan puncaknya lolos ke putaran final AFC Cup di Myanmar tahun depan. Tapi semua itu tak lepas dari usaha seorang analis pertandingan yang sangat handal membaca kelemahan lawan berikut kisahnya :
Duduk di tribun
media dengan
mengenakan celana training dan kaus
merah, matanya
tak henti memandangi layar video
kecil yang bergerak ke
kanan dan kiri sesuai dengan
dinamika permainan.
Sesekali tangan kanannya menari
membuat catatan-
catatan kecil.
Itulah sebagian pekerjaan Rudy Eka
Priyambada sebagai
tactical analysis saat perhelatan
Kualifikasi Piala Asia
U-19 beberapa waktu lalu. Tugas
pertama Rudy sebelum
menganalisis kekuatan lawan adalah
merekam setiap
pertandingan calon lawan Garuda
Jaya.
Setelah itu, Rudy memilah rekaman
momen-momen laga
itu untuk dijadikan bahan analisis
dan kemudian
membandingkannya dengan kekuatan
timnas U-19.
"Kerja yang cukup panjang karena
harus merekam selama
90 menit, bahkan bisa 120 menit.
Kalau dihitung-hitung,
saya waktu itu baru bisa tidur jam
04.00 pagi. Kemudian,
saya mempresentasikan analisis saya
ke pelatih pada
jam 09.00 pagi," jelas Rudy.
Berdasar data dan analisis tersebut,
Rudy memberi
masukan kepada pelatih Indra Sjafri
soal kelemahan dan
kekuatan lawan. Disampaikannya juga
organisasi dan
permainan lawan ketika bertahan
maupun saat
menyerang, set play , dan lain-lain.
"Coach Indra lalu menyampaikan
kepada pemain. Jadi,
pelatih selalu berkomentar optimistis
karena kita
memiliki perhitungan yang tepat,"
tutur Rudy.
Analisis Rudy membantu timnas U-19
meraih
kemenangan 3-2 atas juara bertahan
Korea Selatan pada
laga terakhir babak kualifikasi Piala
Asia U-19, Sabtu
(12/10/2013), dan memastikan tiket ke
putaran final.
"Saat lawan Korsel, semua orang
menganggap mereka
(Korsel) hebat. Namun, menurut saya,
mereka (Korsel)
bermain jelek. Lini tengah mereka
sangat jelek dan
bermain hanya mengandalkan pemain
sayap. Jadi, kita
berusaha memanfaatkan kelemahan
mereka dengan
menguasai lini tengah dan
mematikan sayap mereka.
Terbukti, kita bisa mematikan pemain
sayap mereka dan
proses gol kita datang dari pemain
sayap," beber Rudy.
Selain menganalisis, Rudy juga ikut
membakar semangat
dan memotivasi tim dengan video
motivasi yang
ditayangkan menjelang pertandingan.
Sebelum laga
melawan Korsel, misalnya, Rudy
membuat video
motivasi dengan tajuk "Road to AFC
Cup U-19 2014 and
World Cup U-20: Impossible is
Nothing".
"Dalam video tersebut, saya
tampilkan potongan gambar
saat kita mengalahkan Thailand,
Malaysia, dan Timor
Leste di Piala AFF U-19 beberapa
waktu lalu. Jadi, yang
ada di benak pemain adalah juara,"
tuturnya.
Sekian postingan dari saya semoga dapat bermanfaat dan apabila ada kesalahan saya mohon maaf.
0 komentar:
Post a Comment